Alahhh judulnya so sweet banget kan yaa?
Yup... saya sedang bernostalgia nih. Entah kenapa tetiba ingin pergi berdua sama si ayah hihihi. Yaa nge-date gitu deh. Lah Kynan?? Kalau dititipin di tante pengasuh saya suka tidak tega, jadi kami mencari waktu pas jam makan siang untuk pergi berdua.
Meluncurlah kami ke warung makan tempat kami dulu nge-date, ciehhhh....
Jangan membayangkan tempatnya yang sekelas kafe-kafe gitu ya, duluuu baru-baru terangkat pegawai belum cukuplah gajinya buat ngafe whahaha.
Memang kita nge-datenya suka di warung makan saja, yang ramah dikantong tentunya. Selain bisa ngobrol lama sekalian isi perut, maklum anak kos yang tidak pintar memasak pula. Namanya Rumah Makan Li'Mami tapi kami menyebut "Rumah Makan Aneh", karena selalu aneh kalau memberi harga hehehe. Kadang murah kadang lumayan agak mahal dari biasanya. Warung makan ini hanya berada di teras depan rumah yang dibuat sedemikian rumah dengan atap dan dinding papan kayu. Teras yang begitu besar masih dibagi tiga bagian warung yang berbeda. Kedai Minuman, Warung Coto Makassar dan RM. Li'Mami makanan khas Gorontalo. Saya dan ayah Kynan cocok dengan masakan dari warung ini, padahal sering tidak cocok dengan masakan Gorontalo. Ada menu andalan favorit kami, Sayur tumis bunga pepaya, Ikan Oci bakar dan sambal dabu-dabu. Menunya biasa saja tapi rasanya enak banget menurut kami. Banyak kenangan di warung tersebut, karena ya kita sering makan disitu plus ibu penjual yang ramah :). Harga yang lumayan murah sekitar 10.000-12.000 saja, warung makan ini menjadi idola kita para pemuda-pemudi penghuni kos dan para mahasiswa hihi.
Matoduwolo, artinya Mempersilahkan gitu kalo gak salah :p |
Silahkan pilih.. |
Setelah menikah dan masak sendiri, jadi agak jarang kunjungan ke RM. Li'Mami. Apalagi sudah ada Kynan, karena makanan yang cenderung pedas dan tidak cocok untuk usia kynan, kita jadi agak melupakan Li'Mami ini. Namun tadi siang kita kesana dan......
Kaget lah kami, RM.Li'Mami sudah sangat-sangat berubah. Lokasinya pindah tidak jauh dari tempat awalnya. Yang bikin haru, Rumah Makannya menjadi besar dan berdiri sendiri. Bangunan yang nyaman, dinding dari ornamen anyaman bambu, sirkulasi udara yang bagus, pokoknya menjadi nyaman menurut kita. Pegawainya banyak dan ibu penjual pun sekarang duduk manis di kasir. Padahal dulu tidak ada pegawai loh. Saya ikut senang dan terharu, rasanya seperti mengikuti sejarah kebangkitan RM. Li'Mami hehehe. Sistemnya juga berbeda, sekarang sistemnya prasmanan, selesai makan baru bayar jadi kejujuran pembeli penting ya kalau sistem seperti ini. Terus...yang mencolok adalah tamunya, sekarang sudah banyak pegawai kantoran dan para bos mungkin ya, soalnya saya cuma lihat dari penampilan dan parkiran saja hehehe, harusnya tidak boleh kan ya?? Maaf khilaf :)
Aduh itu pipi apa bakpao????? Maaf ya lupa foto makanannya :p |
Trus..trus.. nge-datenya gimana?
Ya kita menikmati makanan yang kami rindukan tentunya. Plus sibuk ngomongin RM. Li'Mami yang semakin top markotop, salut dan kagum. Dan sepertinya kita salah satu pemasok devisa tertinggi serta salah satu saksi hidup perjalanan RM. Li'Mami hehehe. Alhamdulillah kembali ke kantor dengan hati dan perut yang kenyang, alhamdulillah. Kalau teman-teman pasti punya tempat kenangan kan?? Cerita dong :)
Alhamdulillah.... Kenyang :D |