Rabu, 23 Februari 2022

Kebiasan membaca

Saat kecil, saya tidak pernah merasa diminta atau disuruh orang tua untuk membaca, atau saya lupa ya, yang jelas tidak ada dalam kenangan tentang hal tersebut. Minggu pagi, karena libur, bapak akan membeli koran Jawa Pos. Kegiatan yang dilakukan beliau jika tidak ada perihal lain adalah membaca koran. Walau hanya seminggu sekali, koran di rumah kami akhirnya menumpuk. Saya ingat saat anak tetangga yang butuh tugas sekolah membuat kliping resep masakan, dia datang ke rumah dan membongkar tumpukan koran bekas. Tetangga yang butuh koran bekas untuk alas juga akan datang ke rumah kami. Nenek yang akan membakar sampah juga kadang meminta koran bekas.
Hari minggu jarang kami isi dengan jalan-jalan atau bepergian. Selayaknya anak SD didaerah saya, hari minggu itu tugas mencuci sepatu lalu melihat deretan kartun yang tayang hanya pada hari minggu dan akan habis tengah hari. Bapak sudah asyik dengan korannya di ruang tamu, ibu pun akan segera bergabung setelah selesai membereskan sarapan dan pekerjaan rumah yang lainnya. Berhubung sering melihat pemandangan bapak dan ibu yang membaca koran, mau tidak mau ya saya ikutan membaca.

 Lalu apa yang saya baca?
Rublik di koran Jawa Pos pada hari minggu itu lengkap. saya masih ingat ada ruplik untuk anak walau hanya setengah halaman. Ada rublik resep masakan, ada pulah rublik untuk remaja. Itu sudah sangat senang sekali bagi kami. Kadang kalau kurang ya kita jadi ikutan membaca apa saja yang bisa kami baca. Sesekali bapak juga membelikan majalah bobo, karena bagi kami harga majalah bobo bisa untuk membeli yang lebih dibutuhkan. Intinya belum ada di list belanjaan ibu. Belum tentu berapa bulan sekali belinya dan dalam waktu satu hari saja sudah ludes saya dan adik membacanya.

Dari kebiasaan tersebut, saya jadi haus dan penasaran dengan membaca. Majalah bobo sedang naik daun, untuk membelinya saya mengumpulkan dari uang saku. jika tidak cukup nanti bapak yang akan menambah. Ternyata masih juga "haus", satu majalah baru langsung habis dalam waktu 1 sampai dengan 2 hari. Kemudian saya dan teman saya keliling pasar tradisional untuk membeli majalah bobo bekas, selain murah akan dapat banyak cerita kan. Kok di pasar? iya, biasanya majalah bekas yang sudah jauh dari tanggal terbit akan di jual ke penjual ikan atau sayur dengan harga murah. mereka akan gunakan sebagai pembungkus belanjaan. beruntung jika kami mendapatkan penjual ikan yang masih punya tumpukan pembungkus yang rapi, artinya majalah tersebut masih aman tanpa robekan. kalau sedang tidak beruntung, kami juga bisa kena marah oleh pemiliknya karena dianggap mengacak-acak pembungkus mereka hehehe. Padahal kan kami lagi mencari harta karun pak..bu.. hehehe.

Bahagia kah? Kasian ya, melas banget ya ceritanya? jujur saat itu saya bahagia, tidak terlintas sedikit pun rasa malu atau sedih kok mau baca gini amat yaaa, tidak ada sama sekali. Mungkin juga karena saya tidak tahu pembanding atau kehidupan anak lain yang dapat memiliki akses membaca dengan mudah. Jadi tidak ada rasa iri atau menggerutu. Saya dan teman-teman setelah berburu majalah bekas berkumpul dan nanti akan saling bergantian meminjam. Malah kalau dipikir sekarang, dulu kami selayaknya "Independent kids" hahaha. 

Intinya disini, kebiasan itu bisa ditumbuhkan dengan dicontohkan. bapak ibu saya tidak pernah menyuruh membaca, bapak ibu saya hanya sekedarnya memfasilitasi bacaan saya, tapi anaknya bisa sampai blusukan cari buku bekas gara-gara suka baca. Suka baca karena ya melihat orang tuanya membaca. Sekarang kalau kita sebagai orang tua lebih suka main Handphone ya jangan kaget jika anak-anak akan meniru hal tersebut. Mau difasilitasi dengan banyaknya buku, buku interaktif, keren, lucu, menurut saya tidak banyak efeknya jika memang dari orang disekitar kita tidak mencontohkan membaca. Duh.. ini sih sebagai pengingat saya sendiri ya.

Dan satu lagi, tidak banyak melihat kehidupan orang lain dan membandingkan dengan hidup kita adalah solusi hidup bahagia. "Syukuri hidupmu... tunjukkan pada dunia bahwa kau mampu..." hiyaaa malah nyanyi. Dengan bersyukur malah akan ada jalan mencari solusi atas kekurangan-kekurangan yang ada. Yuk semangat yuk...

Saya sebagai ibu ini menjadi tantangan mengenalkan literasi pada anak-anak. tidak bisa berhenti pada hanya memfasilitasi membeli buku. saya juga harus enjoy dan menumbuhkan literasi untuk diri saya sendiri dulu. Jika saya nyaman dan bahagia, pastinya akan lebih mudah menjadi contoh yang baik. bagaimanapun membaca adalah jendela dunia, dengan membaca kita berkembang, otak kita, kemampuan menalar kita, merangkai kata, pengetahuan, topik pembicaraan dan masih banyak lagi Bismillah...

Jadi sudahkah Anda membaca hari ini? 



Novel baru nih... enjoy..



Kamis, 22 September 2016

Wake Up....!!!

Halo halo assalamualaikum....
iya saya tahu, blognya nganggur lamaaaa sekali. Mulai jaman mual-mual yang akhirnya tidak ingin dan tidak tertarik ngetik kecuali kerjaan kantor ya, sampai sekarang yang alhamdulillah si nduk sudah masuk 4bulan. Cepet yaaa...

Perkenalkan anggota baru keluarga kami, putri kedua kami, alias si adek baby nya kakak Kynan.
Kyandra Iffi Areyana
21 Mei 2016
Lahir di Malang dengan BB 2,6 Kg dan panjang 48cm.
Semoga menjadi anak sholeha dan barokah kehidupannya, dimudahkan segalanya dunia dan akhirat, sayang keluarga dan masih banyak doa terbaik untuk adek, aminnn.

Apa kabar yang lainnya??
Sehat, baik alhamdulillah. masih di Gorontalo dan masih terus mendoakan semua mimpi-mimpi dan harapan untuk dijabah Allah SWT aminnn. Agak baper kalau ditanya beginian whahhaa

Saya masih kerja, kakak Kynan sudah masuk PAUD, sekolahnya sudah tiap hari. Awal-awal agak kaget dan mengeluh capek, karena sebelumnya sekolah masih masuk 3 hari dalam seminggu. Kasih semangat dan dorongan untuk rajin sekolah, sebenarnya kasihan juga tapi menurut saya menuruti kemauannya untuk tidak sekolah malah bukan tindakan yang bijak. Alhamdulillah sekarang sudah tidak ada keluhan lagi, manajemen waktu dan istirahatnya dijaga semoga selalu bahagia ya nak dan ilmunya bermanfaat :).

Mau cerita tentang kelahiran adek Kya, tunggu postingan selanjutnya yaaa... 
Insya allah :)


Rabu, 27 April 2016

37 minggu

Apa rasanya??
Tentu dag dig dug yaaa, walau ini kehamilan kedua saya tetap lah ada rasa gimana gitu mempersiapkan kelahiran si debay,, pokoknya do the best, berdoa dan minta doa semuanya untuk dilancarkan proses kelahiran nanti amin..
Yanh membuat dag dig dug lagi itu sebenarnya keberadaan si ayah. Saya kayaknya lebih tenang dan tentram deh kalau suami yang nungguin pas proses persalinan, ya kalau misal mau ada adegan kekerasan kan biar bisa maklum hehee, rencananya si ayah akan datang pas mendekati hpl di bulan Mei, sekarang waktunya sounding si debay buat keluar pas ayah udah datang yaa nak, aminn.

Persiapan buat perlengkapan debay juga udah semakin banyak yang dicicil, walau rasanya kurang tapi ga jelas juga kurangnya apa hohooo. Takutnya nyetok sesuatu yang banyak malah ga kepakai kan mubadzir yaa, saya bukan tipe perencana yang bisa detail menulis apa-apa yang dibutuhkan gitu sih memang, seringnya malah mengandalkan tulisan orang dan tinggal nyontek hhee. Sudah mulai mempersiapkan tas yang mau dibawa cuzz ke RS kalau udah mules. Dan tentunya menyiapkan jiwa dan raga yaa. Alhamdulillah masih kuat melakukan pekerjaan rumah yang tentunya ringan yaa, jadi sekalian dianggap olahraga, eh tapi saya juga jalan pagi kok 15 menit sajaa hihii.

Minggu kemarin berat debay 2,4kg dan posisi bagus kata dokter gitu, dan saya sudah harus mulai kontrol per 2minggu sekali, berarti minggu depan bisa intipin debay lagii,, yeayy.
Doain kami sehat selalu yaa dan lancar sampai kelahiran nanti aminnn.

Kamis, 07 April 2016

Seminggu lagi

Insya allah.... seminggu lagi saya pulang kampung yeayyy... cuti puanjang, 3 bulan. Yaaa karena mau cuti lahiran sih hihiii. Semoga dimudahkan segala yang harus disiapkan, sabar menjalani dan di mudahkan pula nanti proses melahirkannya amin...

Kerjaan belum selesai tapi semangat menyelesaikan kok ya tidak membara ini gimana toh yaaaa, supaya tidak kepikiran kan, packing juga belum nyicil haduh.. rasanya campur aduk di otak (dan tidak mungkin selesai sendiri tanpa dikerjain huks....).

Kerjaannya nonton online shop buat blanja-blanja hehhee, plus mau nge-list mau kuliner apa nanti di Malang asikkkk,,, plus kepikiran ibu yang lagi recovery..semoga cepat pulih ya buk.. dan sehat selalu, apalagi mau melahirkan gini, rasanya kangen banget sama semua keribetan yang ibuk lakukan hehhee. Semoga selalu diberikan kesehatan bagi kita semua yaaa, amin.

Okelah saya mau menyelesaikan kerja yang tertunda, plus intip-intip harga clodi hihihiii, doain tidak kalap. 

Selasa, 15 Maret 2016

Rewel ohh Rewel....

Hari ini saya melow...
Ya hampir tiap hari sih sebenarnya hihiii

Seringnya dari pagi bangun tidur, Kynan itu rewel.... maklum saja, biasanya karena saya tidak ada di kamar atau tidak menyambut pagi hari saat dia bangun tidur, jadinya teriak marah cari bunda, dan bundanya diminta boboan lagi disampingnya. Saya paham, mungkin Kynan ingin saat dia bangun saya masih disampingnya, masih bisa bermanja-manja dan lain-lain. Namun kenyataannya si bunda sudah berpacu dengan jam, dan memikirkan kabar mesin absen di kantor dududuu. 

Pagi ini, saya mencoba strategi baru, bangun lebih dipagikan, mengerjakan ini ituu, cuci piring dan memasak menu-menu cepat saja. Intinya saya ingin pekerjaan selesai sebelum Kynan bangun. Berhasil, sebelum jam6 pagi sudah selesai semua, saya bisa boboan cantik (lagi) disebelah Kynan. Awalnya indah ya, saat bangun tanpa drama namun setelah beberapa saat pertanyaan yang saya hindari terucap oleh Kynan,
"Bunda...hari ini tante masuk??"..... tante adalah tante pengasuhnya
Kalau saya jawab iya, pasti langsung nangis jejeritan, karena Kynan tahu berarti kalau ada tante saya akan berangkat kerja. Tapi saya juga tidak bisa menjawab "tidak masuk", ingin dunia persilatan damai saya hanya jawab,," nanti kita lihat yaaa....."
Pas keluar kamar ternyata Kynan bertanya ke ayahnya, dengan pertanyaan yang sama dan ayahnya menjawab "iya masuk...." 

jederrrr.....
Langsung nangis ga karuan, welcome to rewel......
Saat sudah undercontrol, saya coba tanyakan kenapa tidak mau dengan tante, dsb,dsb.... biasanya Kynan akan menjawab ingin pergi ke kantornya bunda (baca : mainan laptop),, sebelum menjawab saya bilang ke Kynan, nanti kapan-kapan kalau sudah tidak sibuk, bunda akan ajak Kynan ke kantor. Ternyata respon Kynan lain.

"Kynan tidak mau ke kantornya bunda, Kynan mau bunda di rumah saja,,,, huhuuuuu saya melow...."
Saya coba jelaskan kenapa bunda bekerja dan sebagainya, kenapa Kynan harus bersama tante terlebih dahulu, tadi sih dia (sepertinya) mengerti karena dramanya juga berakhir...saya kerja pun sudah boleh lagi. 

Liku-liku seorang ibu pekerja yaaa,, ihiihiii.
Saya hanya berprinsip, kualitas lebih baik dari kuantitas. Intinya saya lebih memilih memiliki waktu yang berkualitas untuk Kynan. Semoga saya bisa memberikan waktu yang berkualitas. Hanya bisa berdoa semoga apa yang saya pilih dan jalani adalah yang terbaik untuk semuanya terutama untuk Kynan, masih belajar juga untuk menjadi ibu yang baik, istri yang cantik nan soleha dan anak yang berbakti, amin. Semoga selalu dikuatkan dan dimudahkan oleh-Nya...aminnnn


screenshot lama instagram saya.... :)