Senin, 14 Juli 2014

Menumbuhkan Pola Makan Sehat

Beberapa waktu yang lalu, ada seorang teman yang sedang sakit dan dokter menyarankan untuk menerapkan pola makan sehat. Perbanyak sayur dan menghindari bahan-bahan tambahan seperti MSG, penyedap, pengawet dan teman-temannya. Masalahnya teman aku ternyata tidak doyan sayur sama sekali. Akhirnya itu menjadikan PR sendiri bagi beliau, pastinya tidak mudah ya tetiba harus ganti haluan seperti itu. Semua pasti butuh proses dan kebiasaan, namun karena masalahnya adalah sakit jadi bagaimana pun harus dong supaya sehat dan itu pasti sangat menyiksa.

Peran keluarga sangat berpengaruh dalam hidup kita. Termasuk pola makan dan kebiasaan makan keluarga tersebut. Terus apakah salah keluarga teman aku?? Tidak juga sebenarnya, namanya juga pengaruh ya, aku sih percaya kalau pengaruh terbesar ya memang dari keluarga.
Dulu saat masih kecil, seingat aku, jarang sekali ditanya sama ibuk "mau makan apa??" "Nanti dimasakin ini itu yaa, kesukaan kamu, biar makannya banyak"  (kalau ternyata pernah ya maap ya ibuk hihihi...). Kayaknya enggak pernah. Sebagai penguasa otoriter penuh, apa yang di masak oleh ibu ya harus dimakan. Tidak ada kompromi, ada sih yaitu telur di kulkas misal tidak cocok dengan menu yang ada SILAHKAN GORENG TELUR SENDIRI. Itu seperti peringatan yang tidak tertulis tapi selalu diingat oleh keluarga kami hahaha. Menu ibuku sering sekali sayur, sayur A-Z dari yang manis sampai yang pahit. Dari yang berdaun sampai yang hanya batang. Kadang berkuah bening kadang bersantan. Banyakk.. dan kebanyakan sayur deh pokoknya tapi tetap ada lauknya dong ya. Kami tidak pernah dipaksa memakan sayur tersebut, semisal tidak suka atau lagi malas ya hanya makan dengan lauknya saja, kalau tidak cocok dengan lauk ya silahkan ingat peraturan tadi hehehe. Dulu alibi ibuku sih gini..." Nanti yaa kalau udah sekolah dan kos, terus yang ada hanya sayuran, kamu biar doyan makannya" pokoknya selalu tentang nanti saat sudah pergi dari rumah. Padahal kan warung ayam goreng banyak ya, karena dulu masih kecil enggak ngerti ya percaya saja. Dari situ akhirnya kami terbiasa dengan menu-menu ibuku hahaha. Aku jadi pemakan segalanya dan terbiasa makan sayur, memang tidak semua aku suka namun setidaknya aku mau memakannya. Eh gak semua sih, aku tetap menghindari sayur hijau yang tidak berdaun seperti kacang panjang, buncis dan touge.

Setelah menikah dan memang harus tinggal jauh dari keluarga, akhirnya aku menjadi penguasa otoriter tersebut hahaha. Ehh ternyata salah. Aku tidak sekebal ibu aku. Yang tetap keukeh masak menu beliau walau keluarga kadang malas makan. Aku lebih suka masak yang disukai keluarga sehingga masakanku habis dan saya senang hahaha. Lah alhamdulillahnya ayah Kynan sayang orangnya sukaaaaa pakai bangettt sama sayur. Apalagi yang berkuah bening begitu. Seperti sayur asem, sayur sup, sayur bayam pakai jagung manis pokoknya segala yang berkuah bening deh. Kalau masak mintanya ada sayur berkuah, urusan lauk baru menjadi kekuasaanku. Ya saya happy banget dong yaaa selain gampang masaknya dan in sya allah sehat. Dan aku sekarang sudah doyan sama kacang panjang, buncis dan tauge ketularan ayah Kynan :)
Salah satunya dan yang sedang menjadi PR kita adalah tentang pola makan untuk Kynan. Yaa gimana ya, sebagai ibu yang katanya merupakan penanggungjawab penuh asupan makan keluarganya, termasuk pola makan anak serta perkembangannya, itu merupakan tugas yang LUMAYAN.... boleh diisi sendiri. Apalagi pernah baca artikel yang bilang begini "Kebiasaan makan seorang anak akan mempengaruhi pola makan seumur hidup". Jadi... semisal, Kynan enggak doyan sayur, enggak doyan makanan sehat. doyan junkfood apakah salah tukang sayur??? pasti bukan kan??. 

Membiasakan sejak dini makan sayur dan buah. Dulu awal Kynan MPASI aku tidak menganut pola makan tertentu. Asal kan sayur buah, bikinnya yang sehat dan higienis itu sudah cukup. Ikan dan lain-lain seiring perkembangan umur, tidak mengandung gula garam sampai berumur 1 tahun dan standarnya MPASI lah pokoknya. Perjuangan sekali memang, apalagi Kynan termasuk anak yang makannya sedikit. Mau sesuka apa ya cuma dikit makannya dan Kynan cepat bosan. Beberapa teman bilang aku terlalu selektif, ya saya tetep kuekeh biar sedikit asal sehat. Entah ya itu benar apa tidak :). Memberi contoh dengan orang tua makan sayur dan buah diharapkan si anak juga ngikut, karena kebiasaan-kebiasaan seperti itu akan ditiru oleh anak.

Salah satu menu Kynan, tapi ayam suwir kecapnya agak alot.
Akhirnya cuma makan sama sayur saja :p

No MSG dan Penyedap
Ini juga kembali pada kebiasaan keluarga sih. Karena lidah yang terbiasa merasakan MSG dan penyedap akan memilih makan yang mengandung itu pula kan ya, Pan lidah tidak pernah bohong hehehe. Salah satu manfaat yang dapat dipetik dari pekerjaan ayah Kynan adalah beliau lebih selektif dengan yang begini-begini. "Jangan yang itu ada MSGnya, jangan beli yang warna mencolok ada Rodaminnya". " Jangan beli mie basah di pasar ada formalinnya". Terdengar sadis sih awalnya, banyak aturan dan banyak pantangan namun kalau terbiasa ya enjoy saja ternyata. Saat awal menikah aku masih dong ya memakai penyedap, kadarnya yang dikurangi jadi sebungkus kecil yang 500 perak itu bisa seminggu lebih. Namun sejak ada Kynan dan dia sudah mulai belajar makan makanan keluarga, akhirnya aku putuskan bye bye sama para penyedap. Cukuplah dengan gula garam saja, dan ini jadi senjata aku saat masakan tidak sempurna soal rasa, aku tinggal bilang, kan gak pakai penyedap tadi ga sama dong dengan yang di warung hahaha. Namun kia tetap kok sering makan diluar saat weekend atau saat aku sedang malas masak beli lauk di warung. Ya hitung-hitung memberi kelonggaran pada badan supaya beradaptasi. Ada yang berkomentar begini, nah itu kan sama saja, makan diluar juga terpapar MSG dan penyedap. Iya memang benar, tapi coba bayangkan betapa kasihan tubuh kita di luar terpapar dan di rumah pun terpapar, right??

Membiasakan Makan teratur. Sejak kecil aku terbiasa dengan sarapan. Mau berangkat kemana pun pagi hari harus sarapan. Sampai-sampai saat berangkat keluar kota untuk bekerja dan dari rumah berangkat jam 4 pagi, ibuk sudah menyiapkan sarapan jam 3 pagi walaupun hanya sama telur ceplok ya. Jadi kayak sahur hehehe. Kebiasaan itu sampai sekarang, kalau tidak sarapan seperti a part of my life hilang begitu :). Beda dengan ayahnya Kynan, beliau tidak terbiasa sarapan katanya mual kalau harus makan pagi-pagi. Tapi sekarang, beliau sudah teratur sarapan mungkin karena lihat aku dan makanan yang siap dari pagi jadi ikut makan hehehe. Dan karena aku mempunyai sakit maag harus teratur makan. Ini juga akibat dulu waktu nge-kos makan tidak teratur. Dengan usianya Kynan sekarang, kita sih ingin dia, terbiasa makan teratur dan punya alarm lapar saat jam makan :p

Sehat tidak harus mahal. Harus kah sayur dan buah organik? haruskah yang di supermarket? Kalau menurut aku sih tidak. Kalau memang mempunyai rejeki lebih sih ya tidak masalah mengkonsumsi makanan organik. Sayur dan buah di pasar juga tidak kalah bagus kok dengan di supermarket. Memang harus lebih jeli memilih ya, kan kalau di supermarket sudah disortir dan serba bersih. Semisal makan buah dirasa terasa mahal, bisa diakali dengan memilih buah saat musimnya. Kalau sedang musim mangga ya beli mangga saja, nanti saat musim semangka baru deh beli semangka. Ehhh buah apalagi ya yag bermusim??? hehehe. Membuat camilan sehat sendiri dari bahan-bahan sederhana juga bisa, lebih sehat,higienis dan murah :)

Intinya sih semua kembali pada kebiasaan keluarga, terutama orang tua. Kemudian usaha yang dilakukan, atau niatan untuk melakukan pola makan sehat tersebut. Aku sendiri masih susah juga sih, kadang tidak istiqomah saja. Masih doyan ayam kriuknya K*C, masih doyan junkfood, ngemil snack-snack yang berangin dan berbumbu itu, gorengan, coklat. Tenang... semuanya dilakukan saat Kynan tidur atau saat di kantor kok kalau tidak begitu pasti ada yang marah-marah hihihi.

Jadi intinya siapa ya yang perlu pola makan sehat??? :D *tobat deh :D

Kynan 7 bulan



Selasa, 01 Juli 2014

Jepretan #Honestly dari Aku


Suguhan atau camilan khas suatu daerah pasti menggoda untuk dicoba. Gorontalo, mempunyai beberapa jajanan yang biasa dijumpai untuk snack atau camilan diberbagai acara. Seperti di acara kantor kemarin, meja penuh dengan kue-kue basah khas Gorontalo. Tak lupa dua sejoli pisang dan kacang. Hah pisang dan kacang? kan sudah biasa... Eh jangan salah ya, memang biasa namun tradisi memakannya yang tidak biasa. Aku juga baru tahu sih, ternyata memakannya harus bebarengan. Pisang dan kacang kita kupas bersama terus gigit pisang, diikuti kacang kunyah bebarengan. Penasaran?? Silahkan mencoba hehehe. Enak juga kok sensasinya berbeda. Tapi aku lebih suka sendiri-sendiri makannya hehehe. Jadi mereka ini tidak bisa dipisahkan. Dimana ada kacang pasti sampingnya ada pisang.

Ada beberapa kue lagi, namanya Lalampa dan Kue perahu. Lalampa sebetulnya mirip dengan Lemper kalau di Jawa. Namun isiannya yang berbeda, kalau disini seringnya ikan yang disuwir-suwir dan dimasak bumbu pedas, kemudian dibentuk seperti lemper dan dibakar. Enak...bisa buat pengganjal lapar ya, beras ketannya bikin kenyang :). Kalau kue perahu dinamakan seperti itu karena bentuknya yang mirip Perahu. Aku tidak tahu nama daunnya apa yang dipakai, daun tersebut dibentuk perahu untuk mencetak adonan kue. Mirip kue lapis rasanya, namun ada sedikit kuah-kuah air gula merah. Kue perahu terdiri dua lapis. Lapis pertama berwarna putih yang kedua berwarna coklat akibat dicampur gula merah. Penasaran rasanya?? Yuk main ke Gorontalo.

Untuk yang penasaran dengan penampakannya, nih sini...Intip foto para kue tersebut. Ceritanya kemarin saat acara meminjam dan meng-utak-atik Nokia Lumia 520 milik seorang teman, aku iseng buat jepret gambar suguhan tersebut.

Dua Sejoli yang romantissss...

Kiri : Kue Perahu, Kanan: Kue Lalampa
Fotonya bagus kan?? Ini diambil dengan Nokia Lumia 520 asli loh, tanpa ada edit apapun dan tanpa filter atau aplikasi apapun. Bagus kan?? keren kan??.Kalaupun kurang maksimal pasti karena akunya yang belum jago menggunakan Nokia Lumia ini hohoho. Tidak berhenti sampai disini saja, fitur kameranya oke, sentuh  agak lama (untuk fokus) dan potret dengan sekali sentuh. Oh ya apabila pengguna kurang puas nih dengan hasil kamera padahal momentnya sudah terlewat, atau punya foto lain yang perlu di edit bak foto hasil DSLR yang fokus dan nge-blur gitu, gampang loh. Aku mencoba edit menggunakan Nokia Creative Studio. Penasaran? Simak hasil percobaanku berikut ini,

1. Pilih foto yang mau diedit

2. Muncul pilihan mau edit dengan aplikasi mana?
Aku memilih Nokia Creative Studio

3. Muncul beberapa pilihan filter, bila tidak berkenan bisa pilih ASLI saja

4. Ada beberapa pilihan untuk membuat area fokus dalam foto
Objek Fokus : Objek kita pilih dengan kita lingkari (seperti yang akan aku coba)
Radial+batas buram : area fokus tertentu dan sudah ditentukan bentuknya, bulat dan memanjang

5. Kita garis area fokus yang kita inginkan, jadi nanti gambar kuenya lebih fokus dari yang lain

6. Yang diluar tanda biru akan menjadi lebih buram

7. Tadaaaaa... ini hasilnya, sudah ada fokus dan blurnya kan?? hihihiii
Ini kurang rapi sih ya, kalau bisa rapi dan detail pasti lebih bagus hasilnya

Yang lebih yahud lagi nge-sharenya gampang sekali :)
Seru deh main-main dengan fitur kamera dari Nokia Lumia 520, sebenarnya dengan memaksimalkan option dan kelihaian dalam menggambil foto, tidak perlu edit-edit sudah pasti cantik hasilnya. Namun ya, yang serba terbatas kemampuannya seperti aku ini tidak perlu khawatir, bisa memaksimalkan hasil foto dengan edit yang gampang banget. Berhubung pada Nokia Lumia kita juga bisa personalisasikan aplikasi pilihan kita di home screen sesuai selera, tidak perlu ragu untuk meng-pin album kamera. Jadi jangan kaget saat tampilan homescreen Nokiamu memajang hasil jepretanmu yang #Honestly itu. Bangga dong yaa pastinya.
Ini Jepretan #Honestly aku dengan Nokia Lumia 520, kalau kamu ??

Reff: